“Kami dari pihak keluarga tentu saja merasa terhormat ya, bahwa Pak SBY datang jauh-jauh dari Cikeas untuk melayat ayah kami. Itu suatu bentuk penghargaan terhadap apa yang ayah kami sudah lakukan bukan hanya untuk pemerintahan SBY sebagai anggota Wantimpres tetapi juga untuk Indonesia yang kita cintai,†ucap putra mendiang yang juga politikus PAN, Bara Hasibuan kepada wartawan di rumah duka.
Bara juga merasa terharu dengan testimoni yang disampaikan SBY. Tepatnya saat SBY mengatakan bahwa sang ayah mempunyai komitmen kuat untuk demokrasi,
rule of law, pluralisme, dan toleransi juga prinsip-prinsip hak asasi manusia (HAM).
“Jadi memang waktu ayah saya itu menjabat sebagai anggota Wantimpres di situ ayah saya mengatakan bahwa beliau (Albert) punya tanggung jawab untuk menggunakan posisi itu sebaik-baik mungkin untuk kepentingan bangsa,†kenangnya.
Bara teringat betul sikap sang ayah saat mengemban amanah sebagai anggota Wantimpres, tidak sekadar “duduk†hanya untuk mendapatkan status formalitas tetapi tidak melakukan apa-apa.
“Sehingga pada waktu itu memang ayah kami itu sangat aktif untuk berbicara isu-isu HAM toleransi persamaan hak demokrasi dan sebagainya,†tuturnya.
Atas dasar itu, Bara dan pihak keluarga mengaku sangat terharu dengan kedatangan SBY yang memiliki kedekatan khusus dengan sang ayah.
“Jadi memang di hati ayah saya, Pak SBY punya tempat yang spesial. Ayah saya juga kagum sosok Pak SBY,†ucapnya.
SBY, kata Bara, seorang intelektual yang gemar membaca buku, membeli buku jika bepergian ke luar negeri. Itu juga dilakukan almarhum yang memiliki interest yang sama terhadap intelektualisme.
“Jadi memang banyak kesamaan dan itu mereka memang sangat cocok Pak SBY dengan ayah saya,†demikian Bara.