Penguatan tersebut tercermin melalui capaian surplus neraca perdagangan hingga 5,09 miliar dolar AS per Juni 2022, dengan nilai ekspor semester I 2022 mencapai 141 miliar dolar AS.
Selain itu, nilai investasi pada Q1 2022 juga telah terealisasi hingga lebih dari 28% komitmen investasi, dengan kontribusi penanaman modal asing sebesar 10,22 miliar dolar AS dan dalam negeri sebesar 9,33 miliar dolar AS.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, penguatan sektor industri akan berdampak pada peningkatan nilai tambah input aktivitas produksi. Dengan demikian, kebutuhan nasional akan terpenuhi dan neraca perdagangan lebih stabil.
“Untuk menghadapi tantangan global ke depan, perlu dilakukan pendekatan multilateral yang tidak membatasi perdagangan ekspor dan impor dengan mengikuti aturan
world trade organization (WTO),†kata Airlangga dalam keterangannya, Selasa (9/8).
Penguatan industri, kata dia, perlu didorong adanya dukungan permodalan yang konsisten melalui alokasi investasi.
Berbagai upaya penguatan yang dilakukan pemerintah, kata Airlangga, perlu didukung oleh kontribusi dan kolaborasi seluruh pihak, mulai dari pemerintah, korporasi, UMKM, hingga akademisi untuk menjawab tantangan di masa mendatang.
“Dampak signifikan tidak dapat dicapai hanya dengan berbagai kebijakan, namun harus diikuti transformasi pemerintah, korporasi, dan UMKM bahkan masyarakat untuk mampu menjadi masyarakat yang
smart dan cakap digital,†tutup Menko Airlangga.
BERITA TERKAIT: