Begitu disampaikan Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif'an, menanggapi isu perubahan preshold yang semakin menguat menjelang 2,5 tahun pelaksanaan Pilpres tahun 2024.
"Yang jelas ada plus dan minusnya," ujar Ali kepada
Kantor Berita Politik RMOL pada Sabtu dini hari (18/12).
Kelebihan ketika preshold dihilangkan menjadi 0 persen, dipaparkan Ali, semua Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki kualitas bisa mencalonkan diri tanpa harus dukungan dari partai politik dan tanpa biaya politik yang mahal.
"Itu yang paling diuntungkan adalah publik secara umum. Karena seluruh putra terbaik bangsa punya kesempatan yang sama memilih atau dipilih sebagai calon presiden atau calon wakil presiden," katanya.
Di samping itu, Ali juga memandang praktik donatur politik dari lingkaran pengusaha yang berkepentingan juga kemungkinan akan berkurang signifikan.
"Jika dihilangkan PT juga akan mengurangi karakter kita yang penuh akan oligarki," tuturnya.
Namun untuk catatan minusnya, yang diprediksi Ali adalah akan terjadi hiruk pikuk dan kegaduhan politik yang lebih dahsyat ketimbang ada preshold, karena semua putra terbaik bangsa punya kesempatan yang sama untuk mencalonkan diri.
"Jadi nanti akan ada capres beragam pilihan, akan sangat banyak. Dan ini pasti akan mendatangkan kegaduhan yang luar biasa," demikian Ali.
BERITA TERKAIT: