Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Saran Cak Imin, Perubahan Iklim Hanya Bisa Diatasi Perubahan Kebijakan dan Perilaku

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Selasa, 09 November 2021, 17:11 WIB
Saran Cak Imin, Perubahan Iklim Hanya Bisa Diatasi Perubahan Kebijakan dan Perilaku
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar/Net
rmol news logo Indonesia dipercaya dunia untuk turut serta dalam penanganan perubahan iklim dunia akibat pemanasan global yang saat ini terjadi dan berdampak buruk pada bumi.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyampaikan, ada dua cara untuk melakukan perubahan iklim yakni perubahan kebijakan dan perubahan perilaku.

Cak Imin, sapaan akrabnya mengatakan perubahan dari sisi negara dan rakyatnya, serta perubahan dari sisi supply dan demand.

Cak Imin meyakini dengan cara ini Tanah Air akan menambah sumber energi yang bersumber dari matahari, angin, dan sumber energi renewable lainnya pada 2030. Dia bahkan optimistis di 2030 itu, Indonesia berhasil menghentikan dan mengurangi deforestasi.

"Dan dengan cara itu pula, pada 2060 atau lebih cepat, kita sudah dapat meraih target Net Zero kita,” kata Cak Imin dalam keteranngan tertulis, Selasa (9/11).

Selain itu, Cak Imin menjelaskan keseimbangan antara ekonomi Indonesia berbasis SDA dengan pelestarian lingkungan melalui ekonomi hijau berbasis SDM-low carbon di masa depan dapat dicapai dan diatasi dengan 3 cara. Di antaranya adopsi teknologi baru hijau, kebijakan fiskal pemerintah, serta dukungan dan peran masyarakat.

Wakil ketua DPR RI ini juga menekankan peranan teknologi dan investasi teknologi perlu dan harus dilakukan. Teknologi hijau merupakan peluang besar bagi sektor bisnis baik perusahaan swasta dan BUMN Indonesia.

Teknologi yang dimaksud, antara lain efisiensi energi, pemanfaatan hidrogen, transportasi berbasis listrik, pemanfaatan energi surya dan energi angin. Indonesia, kata Cak Imin, harus mampu produksi alat-alat dan produk yang murah terjangkau agar perluasan energi terbarukan dapat di scalling up.

"Sudah waktunya kita, Indonesia, memulai kebijakan dan investasi untuk menggunakan teknologi untuk mengurangi emisi dalam upaya transisi ekonomi menuju energi hijau, ekonomi hijau, ekonomi rendah karbon selama 3-4 dekade ke depan,” ujarnya.

Cak Imin mengatakan ribuan pemimpin dan desa-desa di Indonesia dapat menjadi sumber dan agen perubahan nyata. Dengan skema Transfer Fiskal Berbasis Ekologi (EFT), desa-desa Indonesia dapat digerakkan menjadi penggerak dan penjamin ekonomi hijau.

Menurutnya, sudah waktunya negara mendorong kaum muda dan organisasi masyarakat sipil untuk melakukan aksi nyata secara masif. Ini penting demi perubahan perilaku di masyarakat melalui berbagai pendidikan, literasi, aksi kolektif warga untuk misalnya perlindungan hutan, satwa, dan fauna, pengurangan penggunan plastik, pengolahan sampah.

Selain itu, demi mewujudkan hal tersebut, pemerintah harus mendapat dukungan dari sektor bisnis dan sektor swasta. Sektor swasta dalam negeri bahkan harus menjadi pelaku dan pemain utama dalam upaya Indonesia melaksanakan agenda Net Zero 2050.

"Perusahaaan-perusahaan berbasis fosil di Indonesia perlu dan harus mulai melakukan investasi untuk energi baru," tegas dia.

Di atas semuanya, Indonesia memerlukan kepemimpinan yang kuat. Terpenting, dapat memandu semua sektor untuk bersama-sama berubah dan melaksanakan transisi ekonomi.

"Kami siap mendukung pemerintah untuk melaksanakan transisi tersebut dan kita dukung Pak Jokowi menjadi pahlawan dunia dalam menyelamatkan bumi ini,” tutupnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA