Wakil Ketua PWNU Lampung Muhammad Irfandi, ada langkah tidak masuk akal yang dia duga dilakukan oknum Kementerian Agama yang melakukan pemesanan atau booking besar-besaran kamar hotel di Lampung.
Irfandi mengatakan hampir seluruh hotel di Bandar Lampung penuh di booking oleh oknum Kemenag tepat pada hari kegiatan Muktamar ke -34 NU.
"Kita semua tahu 23-25 Desember ada kegiatan Muktamar NU yang ke-34, ada oknum mengatasnamakan Kemenag melakukan booking hotel besar-besaran di Lampung bertepatan dengan agenda Muktamar," kata Irfandi dalam video yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (8/11).
"Saya mempertanyakan, kenapa negara seakan mengindikasikan melakukan sabotase terhadap kegiatan ini, sehingga mereka memborong tingkat hunian hotel yang bertepatan dengan agenda Muktamar," sambungnya.
Menurutnya, jika benar tindakan iru dilakukan oknum Kemenag, tentu akan berdampak buruk pada pelaksanaan Muktamar. Terutama, berakibat pada panitia kesulitan menyediakan fasilitas kepada para kiai dan para tamu dari penjuru nusantara yang akan menghadiri kegiatan Muktamar.
"Bahkan ini kegiatan Internasional, karena banyak PCNU di luar negeri yang akan datang, kami panitia ini nanti kesulitan mencarikan tempat yang nyaman untuk kiai dan para tamu," tuturnya.
Berdasarkan laporan yang diterima Irfandi, ada sejumlah hotel yang terkonfirmasi dipesan oleh Kemenag. Diantaranya, Novotel 80 kamar, Emersia 80 kamar, Springhil 80 kamar, Yuna 120 kamar, Amalia 70 kamar, Swissbell 50 kamar, Sheraton 80 kamar.
"Dan juga berikut hotel kecil seperti Tanggo Nusantara Syariah, dan Hotel BBC di Lampung Tengah," tambahnya.
Dia pun meminta kepada Kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberikan perhatian pada kejadian ini. Sebab, kata dia, ada indikasi tindakan untuk mengacaukan kegiatan Muktamar di Lampung.
"Dan saya minta agar Polisi dan KPK usut ini jangan sampai kita Lampung sebagai tuan rumah dipermalukan. Ini kegiatan besar hajat orang banyak," tandasnya.
BERITA TERKAIT: