Jalankan Prinsip Keseimbangan Gas dan Rem, Airlangga Dorong Subsidi Bunga KUR Berlanjut hingga Akhir Tahun

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Sabtu, 28 Agustus 2021, 04:08 WIB
Jalankan Prinsip Keseimbangan Gas dan Rem, Airlangga Dorong Subsidi Bunga KUR Berlanjut hingga Akhir Tahun
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam kegiatan Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat, 27 Agustus/Repro
rmol news logo Keseimbangan gas dan rem yang menjadi jargon Presiden Joko Widodo dalam menangggulangi pandemi Covid-19 sekaligus memulihkan ekonomi nasional dilaksanakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, lewat realisasi sejumlah kebijakan ekonomi.

Dalam kunjungan kerjanya ke wilayah Sulawesi pada Jumat (27/8), Airlangga memastikan upaya pemerintah menjaga keberlangsungan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di masa pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia.

Katanya, pemerintah  terus mendukung UMKM agar bisa bangkit dan tetap eksis di tengah pandemi, khususnya lewat penyauran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga yang rendah.

"Ini merupakan upaya Pemerintah yang seimbang antara penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. KUR saat ini bunganya disubsidi 3 persen sampai akhir tahun ini dan kami sedang bicara dengan OJK agar restrukturisasi ini bisa dilanjutkan," ujar Airlangga dalam kegiatan Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, dikutip melalui laman Kemenko Perekonomian, Sabtu dini hari (28/8).

Selain itu, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini juga berkomitmen menjalankan arahan Presiden Jokowi, untuk meningkatkan jumlah kredit yang disalurkan ke UMKM naik menjadi 30 persen pada 2024.

Airlangga juga mencatat, upaya pemerintah melalui program KUR dan berbagai indikator ekonomi yang menggambarkan tren perbaikan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 sebesar 7,07 persen year on year (yoy).

Karena itu, Ketua Umum Partai Golkar ini menyatakan bahwa pemerintah telah mengeluarkan relaksasi kebijakan KUR yang di antaranya meliputi peningkatan KUR tanpa agunan tambahan dari Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta, tambahan subisidi bunga KUR sebesar 6 persen pada 2020 dan 3 persen pada 2021.

Selanjutnya ada pula penundaan pembayaran angsuran pokok KUR, perpanjangan jangka waktu dan penambahan limit KUR, serta relaksasi persyaratan administrasi.

"Pemerintah berharap dalam penanganan pemulihan ekonomi ini KUR bisa terus didorong. Apalagi Provinsi Sulawesi Tengah potensi hortikulturanya luar biasa," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA