Kapal selam yang membawa 53 awak itu hilang kontak di perairan utara Pulai Bali pada Rabu (21/4).
Puan menuturkan, TNI dan seluruh pihak terkait harus berkoordinasi dalam proses pencarian kapal selam yang hilang kontak saat melaksanakan latihan penembakan torpedo di perairan Bali.
“Mari berdoa bersama agar kapal selam segera ditemukan dan awaknya dalam kondisi selamat,†ungkap Puan di Jakarta, Kamis (22/4).
Pusat Penerangan TNI tekh menyampaikan bahwa lima kapal perang dan satu helikopter TNI AL sedang melaksanakan operasi pencarian.
Kelima kapal tersebut meliputi KRI Raden Eddy Martadinata 331, KRI Gusti Ngurah Rai 332, KRI Diponegoro 365, KRI dr. Soeharso 990, KRI Pulau Rimau 724 dan Helly Panther.
KRI Rigel 933 yang merupakan kapal survei hydro oseanografi saat ini sedang menuju lokasi pencarian. Kapal tersebut punya kemampuan deteksi bawah air dan sudah terlibat dalam beberapa operasi SAR.
Menurut Puan, TNI juga harus menganalisa detail mengenai sebab hilangnya kontak KRI Nanggala 402 tersebut. Pasalnya ini adalah kejadian pertama dan diharapkan tidak terulang di kemudian hari.
“Agar diidentifikasi penyebabnya, apakah faktor usia kapal atau sebab lainnya. Jika karena usia kapal selam yang sudah tua, maka alutsista TNI AL harus dimodernisasi,†demikan Ketua DPP PDIP ini.