Hal itu menyusul capaian PPP pada Pemilu 2019 lalu yang hampir kandas dan terancam tidak lolos
parlemen threshold 4 persen. Pada saat itu, PPP sedang dihantam berbagai prahara.
"Saya merasa optimis bahwa PPP di bawah Pak Suharso ini akan berhasil merebut suara umat Islam," ujar dalam acara diskusi daring Obrolan Bareng Bang Ruslan bertajuk "Islah PPP: Rapatkan Barisan Gapai Kemenangan" pada Jumat (19/3).
Djan Faridz menjelaskan, basis suara PPP merupakan kalangan umat Islam di Indonesia. Sedangkan, jumlah umat Islam di Indonesia sendiri tercatat sedikitnya 229 juta.
"Jadi dari 229 juta ini masak sih kita tidak bisa merangkul umat Islam untuk kembali berjuang bersama-sama PPP untuk umat Islam?" kata Djan Faridz.
Dia menambahkan, jumlah masjid di Indonesia sendiri telah mencapai 800 ribuan dan jumlah pondok pesantren 26.900 lebih tersebar di seluruh Indonesia. Keduanya merupakan target sasaran suara yang bakal digarap oleh PPP.
"Jadi, mangsa pasar kita sebetulnya cukup besar. Tinggal bagaimana kita semua, tidak hanya Pak Suharso dan saya, pengurus PPP se-Indonesia sampai DPC ikut bergerak merangkul umat Islam, menyadarkan umat Islam bahwa PPP ini menjadi satu partai yang siap berjuang untuk kepentingan umat Islam," tuturnya.
"Baik kaum milenial maupun kelompok senior. Jadi kita ini memang harus kerja keras, pasar ini bisa kembali kepada PPP," demikian Djan Faridz.
Turut hadir dalam serial diskusi daring yang diselenggarakan
Kantor Berita Politik RMOL tersebut yakni Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dan peneliti senior LIPI Prof. Siti Zuhro.
BERITA TERKAIT: