Rencana itu terungkap dalam pertemuan antara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dengan Wakil Duta Besar Malaysia untuk RI, Adlan Mohd Shaffieq dan Minister Counsellor Tourism, Roslan Othman, di Jakarta, Selasa (9/3).
Dikatakan Sandiaga, pertemuan itu menjadi tindak lanjut dari pertemuan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yasin.
"Kami menindaklanjuti hasil pertemuan antara Presiden RI dan Perdana Menteri Malaysia pada 5 Februari lalu. Dari pertemuan tersebut, salah satu yang menjadi poin pembahasan adalah terkait pembukaan kembali perbatasan," kata Sandiaga.
Sebagai negara serumpun, Sandiaga mengatakan Indonesia dan Malaysia pada prinsipnya telah sepakat untuk menerapkan skema
Reciprokal Green Lane (RGL) atau yang dikenal di Indonesia sebagai pengaturan perjalanan koridor (
travel corridor arrangement).
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini mengatakan, pembukaan perbatasan Indonesia dan Malaysia akan membuat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menggeliat. Terlebih kedua negara selama ini saling mendatangkan banyak wisatawan.
Kemenparerkaf mencatat, kedatangan wisatawan Malaysia ke Indonesia mencapai 2.503.334 orang pada 2018, mengalami kenaikan di 2019 sebanyak 2.980.753 orang, dan turun pada 2020 sebanyak 978.840.
Sementara itu, kedatangan wisatawan Indonesia ke Malaysia mencapai 3.277.689 orang pada 2018, 3.623.277 pada 2019 dan 711.723 orang pada 2020.
"Dengan segera diterapkannya konsep ini, kita sama-sama berharap pariwisata di kedua negara bisa kembali bangkit dan membuka peluang kerja seluas-luasnya," demikian Sandiaga.
BERITA TERKAIT: