"Moeldoko memang menjadi sorotan atas situasi yang menerpa internal Demokrat. Tapi ini tidak berdampak signifikan terhadap karier politik Jenderal Moeldoko," kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F Silaen dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/2).
Terlebih, kata dia, gelaran Pilpres 2024 terhitung masih panjang. Peta politik menuju pesta demokrasi lima tahunan itu pun masih mudah berubah-ubah.
Akan tetapi, andai kata pemilihan presiden dilaksanakan tahun ini, manuver Moeldoko tersebut justru merugikan. Bila benar dirinya berada di balik isu kudeta Demokrat, maka sentimen negatif akan lebih besar dibanding positifnya.
"Kalau pilpres dilaksanakan bulan depan, maka itu bisa disebut gol bunuh diri," tegasnya.
Merujuk karakteristik pemilih Indonesia, Moeldoko juga butuh kerja ekstra bila benar-benar ingin bertarung di Pilpres 2024 mendatang.
"Masyarakat terkenal pemaaf dan pelupa kalau dikasih 'permen'. Jadi kalau Jenderal Moeldoko berniat maju pada pilpres 2024 nanti, sekarang ada baiknya bekerja keras untuk mendapatkan perahunya (parpol) dan turun langsung menyapa rakyat," tutup Silaen.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: