Arif Wijaya mengaku dirinya menerima sejumlah uang dan satu paket korek gas bergambar Cabub dan Cawabub Merauke yang diberikan oleh seorang yang diduga merupakan tim pemenangan paslon nomor urut 01.
Dijelaskan Arif, awalnya ia tidak menyangka akan diberikan uang sebab oknum yang diduga tim sukses tersebut mengatakan akan datang ke rumahnya hanya untuk melakukan silaturahmi.
“Ada salah satu tim sukses kandidat yang memang ada niatan dari beberapa hari untuk main ke rumah saya, dan ternyata memang beliau datang. Sebelum main ke rumah saya tanyakan kepentingannya terkait apa, dan beliau menyampaikan bahwa dirinya berada di tim pemenangan nomor satu,†tutur Arif, dikutip
Kantor Berita RMOLPapua.
Menurutnya, dalam pertemuan itu, oknum yang diduga Tim Pemenangan paslon 01 itu menitipkan uang berjumlah Rp 5 juta dan satu dos korek gas yang telah dibungkus dengan stiker yang bergambar pasangan Hermes.
“Jadi barang itu dipaksa ditipkan di kami. Waktu itu kami menolak karena kami itu bukan timnya dan saya arahkan untuk diberikan kepada timnya, tetapi yang bersangkutan menjawab bahwa tim yang mereka punya sudah disiapkan tersendiri,†ujarnya.
Setelah uang itu diberikan, oknum yang diduga tim sukses tersebut sempat meminta, agar Arif dapat membantu mengarahkan pendukung paslon nomor urut 3 agar mengalihkan dukungnya ke kandidat nomor urut 1.
“Yang disampaikan kepada saya adalah, 'ini uang saya titip kalau bisa teman-teman dari tim nomor tiga bantu kami geser di tim nomor satu' dan tidak ada permintaan lain untuk membagikan uang itu di masyarakat dan tidak ada arahan kegiatanya,†ungkapnya.
Lanjut dikatakan setelah dipaksa untuk menerima pemberian uang dan korek gas tersebut, Ia langsung mengumpulkan teman-temannya dan berembuk terkait ada salah satu oknum yang diduga tim pemenang dari kandidat cabub nomor urut 1 yang datang untuk memberikan sejumlah uang kepadanya.
Mendengar kisah itu, sontak teman-temannya marah, kaget, dan merasa terhina atas perlakuan dan ulah dari oknum tersebut.
“Teman-teman kaget dan marah karena harga diri kita tidak pernah dibeli dengan sejumlah uang, kita menang kalah tetap punya prinsip. Uang kita kembalikan karena kita tidak mau uang itu,†tegasnya.
Untuk menyikapi itu dirinya bersama teman-teman mereka bersepakat untuk megembalikan uang dan satu dos korek gas kepada oknum yang di duga merupakan tim sukses tersebut.
“Saya telepon menyampaikan bahwa teman-teman marah dengan titipan ini dan mau tidak mau uang ini akan saya kembalikan dan beliau menjawab tidak usah biarkan saja disitu, atur, saya tidak mau punya beban dosa dan tanggung jawab. Saya bilang nanti saya antar, tapi beliau katakan sedang keluar dan saran beliau titip saja ke tim pemenangan yang ada di pihak sebelah,†tutup Arif Wijaya.
Namun dirinya enggan untuk memberikan uang tersebut kepada tim sukses 01 yang berada di kampung tersebut, sebab dirinya takut jika nanti uang itu akan disalahgunakan.