Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Hasan Aminuddin, menyikapi sebagian nelayan di Lombok Timur dan Lombok Tengah yang membudidayakan sendiri benur secara sederhana dengan membuat kolam-kolam kecil yang air lautnya disedot pakai mesin.
“Pemerintah seharusnya lebih bisa mendorong dan membantu nelayan untuk budidaya baby lobster berupa penentuan dan pembuatan lokasi budidaya yang tepat, mendorong lahirnya pabrik pakan benur, obat untuk lobster yang terserang penyakit, dan bimbingan kepada nelayan,†ujar Hasan Aminuddin melalui keterangannya, Senin (30/11).
Menurut legislator Partai Nasdem ini, untuk jangka panjang harus direncanakan lahirnya industri lobster terintegrasi dari hulu hingga hilir. Sehingga yang diekspor hanya lobster dewasa yang bernilai tinggi.
“Bisa dibayangkan kalau lobster mutiara bisa mencapai jutaan rupiah per kilonya, tentu jauh lebih menguntungkan daripada harus mengekspor benih lobster yang harganya hanya belasan ribu per kilo,†beber Hasan.
Politikus asal Dapil Jatim II Probolinggo-Pasuruan ini juga meminta pemerintah mampu merangsang dan mendorong generasi milenial untuk tertarik menjadi nelayan.
Sebab, generasi milenial yang dekat dengan dunia digital dan mempunyai pengetahuan serta wawasan yang baik tentang lobster. Sehingga ke depan nelayan Indonesia akan jauh bisa menjangkau dunia dan perikanan.
“Bayangkan saja, jika anak-anak milenial ini bisa tergerak terjun menggeluti lobster dan menjadi nelayan, tentu nelayan Indonesia akan lebih sejahtera,†jelasnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJatim.
Ketua DPP Nasdem Bidang Agama dan Adat ini juga mengingatkan agar izin ekspor benih lobster sebaiknya dicabut kembali.
“Sejak dulu berkali-kali saya sudah meminta, agar izin ekspor benih lobster ini tidak perlu dikeluarkan,†pungkasnya.
BERITA TERKAIT: