Dalam Rapat Paripurna Kabinet Indonesia Maju pagi ini, Kepala Negara meminta kepada jajarannya untuk memperhatikan potensi munculnya klaster baru di lingkup keluarga, perkantoran, hingga pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020.
"Hati-hati, perlu saya ingatkan yang namanya klaster kantor. Yang kedua klaster keluarga, hati-hati. Yang terkahir juga klaslter pilkada, ini juga hati-hati agar ini selalu diingatkan," ujar Jokowi saat membuka Rapat Paripurna bertajuk 'Penanganan Kesehatan dan Pemulihan Ekonomi Tahun 2021', di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (7/9)
Selama ini, lanjut Jokowi, proses pelacakan atau tracing yang dilakukan terhadap masyarakat dan kasus positif hanya sekedar terkait tempat umum atau tempat publik. Tapi, tiga jenis klaster atau kelompok tersebut sering kali luput.
"Karena yang selalu kita kejar-kejar adalah tempat umum, tempat-tempat publik, tapi kita lupa bahwa sekarang kita harus hati-hati di klaster-klaster yang tadi saya sampaikan, klaster keluarga, karena kita sampai di rumah sudah merasa aman. Nah justru disitulah kita harus hati-hati," ungkap mantan Walikota Solo tersebut.
"Dalam perjalanan masuk kantor kita juga sudah merasa aman sehingga kita juga lupa di dalam kantor (terapkan) protokol kesehatan. Dan yang ketiga saya minta Pak Mendagri urusan yang berkaitan dengan kalster pilkada ini betul-betul ditegasi betul, diberikan ketegasan betul," demikian Joko Widodo menambahkan.
BERITA TERKAIT: