“Dia ini (Bobby) bilang ke saya, kalau melawan kotak kosong pilkada menjadi tidak bagus untuk proses demokrasi,†kata Ketua DPD Gerindra Sumut, Gus Irawan Pasaribu, dilansir
Kantor Berita RMOLSumut.
Kalangan akademisi menilai, pesan yang disampaikan Bobby Nasution kepada Gus Irawan tersebut sangat pantas diapresiasi. Hal ini memperlihatkan komitmen menantu Presiden Joko Widodo tersebut untuk tetap menjaga iklim demokrasi tetap sehat.
“Apa yang disampaikan Gus Irawan Pasaribu itu adalah dialog antara dirinya dengan Bobby Nasution. Dalam proses komunikasi, ada teori dramaturgi, panggung depan dan panggung belakang. Dalam hal ini tidak ditampilkan sosok Bobby Nasution secara langsung, melainkan melalui kutipan pernyataan dari orang. Ini sesuatu yang sah,†ungkap, Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi UMA Ara Auza, Selasa (25/8).
Hal yang sama disampaikan pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut, Faisal Riza, yang memuji kedewasaan Bobby dalam berpolitik. Ungkapan terkait sehatnya demokrasi kepada Gus Irawan, menurut Faisal Riza, menjadi bukti kedewasaan Bobby dalam berpolitik.
“Saya melihat begini, melawan kotak kosong itu sah secara demokrasi. Namun, legitimasi dukungan rakyat itu penting. Jadi, kalau memungkinkan, kotak kosong tidak terjadi,†pungkasnya.