Klarifikasi Soal CSR, Komisi VII: Kami Bukan Minta Tapi Mengusulkan, Jangan Diputarbalikkan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Jumat, 03 Juli 2020, 09:58 WIB
Klarifikasi Soal CSR, Komisi VII: Kami Bukan Minta Tapi Mengusulkan, Jangan Diputarbalikkan
Wakil Ketua Komisi VII, Eddy Soeparno/Net
rmol news logo Kabar yang menyebut Komisi VII meminta CSR kepada mitranya saat rapat kerja bersama Dirut Inalum, Dirut PTBA, Dirut PT Timah beberapa waktu lalu, dibantah Pimpinan Komisi VII, Eddy Soeparno.

Eddy mengklarifikasi kabar tersebut bahwa Komisi VII tidak pernah meminta CSR kepada petinggi perusahaan pelat merah.

"Bukan minta, ini sekaligus saya mau klarifikasi," kata Eddy kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (3/7).

Dia menjelaskan, anggota Komisi VII memang sering diundang oleh sejumlah perusahaan BUMN untuk menghadiri acara pemberian CSR di daerah-daerah.

"Jadi kita diundang, dan disuruh serahkan CSR-nya, padahal kita enggak tahu itu CSR-nya untuk siapa. Kita enggak kenal, jadi kita datang untuk menghadiri seremonialnya saja. Sehingga kita mengatakan, 'lho kalau itu di dapil saya tolonglah kita dilibatkan untuk penyerahannya karena biar tepat sasaran'," jelas politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Wakil Ketua Komisi VII ini menambahkan, anggota dewan tentu lebih mengerti masalah di wilayahnya masing-masing. Sehingga pemberian bantuan dari perusahaan BUMN bisa tepat sasaran, bukan hanya sekadar datang mengikuti seremonial penyerahan saja.

"Kita tahu konstituennya siapa, kita tahu masyarakat yang membutuhkan siapa. Jadi, kita jangan datang ke sana, ibaratnya, dihadirkan sebagai model dan datang untuk menyerahkan sekadar untuk seremonial saja," tuturnya.

Eddy juga membantah Komisi VII meminta CSR kepada sejumlah dirut pelat merah untuk diberikan kepada anggota dewan.

"Nah, di situlah kita bilang tolong libatkan kita, kalau penyerahan CSR di dapil kita masing-masing. Jadi enggak pernah ada 'eh kita minta CSR ya', enggak. Itu, saya minta diklarifikasi untuk hal itu. Jadi, maksud saya jangan juga terjadi pemutarbalikkan fakta, distorsi informasi, seakan-akan kita itu menuntut CSR. Enggak seperti itu," tegasnya menyudahi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA