Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan kemarahan Jokowi atas kinerja para pembantunya dalam Kabinet Indonesia Maju selama pandemik adalah hal yang wajar.
"Jadi beliau ingin percepatan, tetapi waktu berjalan terus dan sering masa jabatan lima tahun tidak cukup untuk mewujudkan cita-cita besar," ujar Dahlan, dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC), tadi malam, Selasa (30/6).
Menurut Dahlan, penyerapan dana kesehatan untuk percepatan penanganan Covid-19, yang sampaikan Jokowi terserap hanya sekitar 1,53 persen dari total anggaran sebesar Rp75 triliun, layak dipertanyakan.
Di masa pandemik di mana semua sektor kesehatan memerlukan penanganan besar dan membutuhkan banyak bantuan, mestinya anggaran itu bisa dimaksimalkan. Dahlan menyoroti kerja Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang selama pandemik dinilai tidak terlalu tampil dan tidak diposisikan selama pengambilan kebijakan belakangan ini.
Dahlan menilai Terawan adalah sosok yang cerdas dan seorang dokter yang memiliki terobosan. Sehingga ia masih tidak memahami mengapa Terawan terlihat kurang terampil di saat Indonesia membutuhkan masukan-masukan dan kinerja nyatanya.
"Apakah posisi beliau yang nanggung atau karena memang beliau ini tidak bisa berbuat sesuatu. Kalau saya lihat orangnya beliau cerdas, dokter yang punya terobosan bahkan mengambil risiko profesi," kata Dahlan.
Dahlan memahami dalam menangani pandemik mestinya bukan hanya Terawan saja yang harus disorot.
"Tetapi saya tahu dalam struktur penanganan Covid, beliau bukan satu komandan begitu. Mungkin posisi nanggung itu membuat beliau mengambil keputusan apakah saya bisa ambil keputusan atau saya nanti salah," ungkap Dahlan.
Dahlan menilai, beberapa sektor bisa menunjukkan prestasi pascapandemik. Di antaranya sektor pertanian dan teknologi informasi. Sektor pertanian dianggap paling mampu berprestasi, terutama untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya krisis pangan berlanjut yang terjadi di masa mendatang.
"Kedua masih ada teknologi dan komunikasi. Jadi apa yang bisa dilakukan oleh kementerian teknologi karena pada zaman seperti ini maka sistem komunikasi teknologi sangat diharapkan bisa menggenjot kinerja itu," terang Dahlan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: