Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

500 TKA China Masuk Indonesia Di Tengah Pagebluk Corona, PPP: Di Luar Nalar Dan Sangat Melukai Hati Rakyat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Kamis, 30 April 2020, 17:40 WIB
500 TKA China Masuk  Indonesia Di Tengah Pagebluk Corona, PPP: Di Luar Nalar Dan Sangat Melukai Hati Rakyat
Sekretaris Fraksi PPP DPR, Achmad Baidowi/RMOL
rmol news logo Warganegara asal Negara Komunis China kembali memasuki wilayah Indonesia bagian Sulawesi Tenggara. Sedikitnya ada 500 tenaga kerja asing asal China masuk ke wilayah Indonesia.

Sekretaris Fraksi PPP Achmad Baidowi mengecam tindakan tersebut. Ia menilai kedatangan ratusan pekerja impor di tengah pagebluk virus corona baru (Covid-19) telah melukai rakyat Indonesia.

“Terkait dengan info (kalau itu benar) adanya 500 TKA asal China akan masuk ke Sultra jelas tidak bisa dicerna oleh nalar dan melukai perasaan publik. Di satu sisi pemerintah menerapkan larangan mudik dan juga menerapkan PSBB di sejumlah daerah. Bahkan yang nekat mudik pun harus putar balik,” ujar Awiek lewat keterangan tertulisnya, Kamis (30/4).

Dia mengaku miris di tengah banyaknya pekerja Indonesia yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) lantaran wabah Covid-19. Ratusan warganegara China malah leluasa menjadi pekerja dan masuk ke Indonesia.

“Tak hanya itu para tenaga kerja lokal banyak yang di PHK dan pelaku usaha justru tutup tidak produksi. Namun ini justru orang asing terkesan diberi karpet merah,” geramnya.

Anggota Komisi VI DPR RI ini meminta, pemerintah tegas terhadap warga negara asing yang masuk ke Indonesia. Kata Baidowi pemerintah tidak boleh mengutamakan ekonomi di tengah wabah virus dari Wuhan Cina tersebut.

“Jangan semuanya diukur oleh ekonomi, yang terpenting saat ini adalah penanganan Covid-19 dengan berbagai skema agar segera tuntas. Sehingga nanti setelah Covid mereda baru kita lakukan pemulihan pembangunan ekonomi,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA