Gebrakan-gebrakan yang dilakukan pun mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III Adies Kadir.
"Kita apresiasi kinerja Pak Idham Azis. Ini seperti yang sudah kita prediksi dalam proses fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) akhir Oktober lalu," ungkap kepada wartawan, Kamis (5/4).
Saat melakukan fit and proper test terhadap Idham Azis sebagai calon tunggal kapolri yang diajukan Presiden Joko Widodo, Adies memang banyak memuji Idham.
Baik karena prestasinya yang berhasil melumpuhkan gembong teroris Dr Azhari dan Santoso, pribadinya yang sederhana, maupun keluarganya yang harmonis.
"Beliau memiliki kemampuan dan kapabilitas sebagai Kapolri," kata Adies Kadir.
Politisi Partai Golkar itu kemudian mencatat sejumlah gebrakan yang dilakukan Idham sejak dilantik Presiden Jokowi sebagai kapolri awal November lalu. Salah satu gebrakan yang menurut Adies patut diapresiasi ialah menginstruksikan agar jajaran Polri tak memamerkan gaya hidup secara berlebihan, termasuk di media sosial.
"Ini terlihat sederhana, namun sebenarnya sedang melakukan perubahan besar soal mental, selain berhasil menjaga kamtibmas sehingga kondusif bagi pertumbuhan dunia usaha, dan juga pencegahan dan penindakan kasus-kasus korupsi," ujarnya.
Pada 31 Desember 2019, misalnya, Idham mengeluarkan perintah strategis ke seluruh personel Polri sebagaimana tertuang dalam Surat Telegram No. 3388.
Perintah tertulis ini disampaikan Kapolri selaras dengan kebijakan Presiden Jokowi yang disampaikan saat Rakornas Forkopimda Desember 2019 lalu untuk percepatan pembangunan dan kemajuan di desa dan kabupaten/kota di Indonesia.
Ada 15 instruksi penting Kapolri terkait penanganan tindak pidana korupsi pada pemerintah daerah. Gebrakan berikutnya Idham menginstruksikan agar jajaran Polri tak memamerkan gaya hidup secara berlebihan, termasuk di media sosial.
BERITA TERKAIT: