Kepada media, Edy Rahmayadi sudah memberikan kepastian bahwa event tahunan tersebut bukan ditiadakan, namun hanya diganti dengan konsep kegiatan yang lain.
"Kita (buat) bentuknya yang lain. Seperti ada triathlon: lomba lari, berenang, dan sepeda. Bukan ditiadakan kegiatannya, tetapi bentuknya (seperti) apa, metodenya. Agar wisatawan itu datang ke Danau Toba,†ujar Gubernur kepada wartawan, Senin (13/1).
Sayang, konsep baru yang diwacanakan oleh Edy Rahmayadi ini sepertinya belum mempunyai landasan yang kuat. Bahkan bisa dibilang masih mengawang-awang. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pun mengakui belum ada konsep yang jelas untuk dijalankan sebagai pengganti FDT.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Ria Telaumbanua yang dikonfirmasi hanya mengatakan wacana itu untuk membuat pelaksanaan agenda wisata tersebut lebih berkualitas.
“Disempurnakan supaya lebih berkualitas. Beberapa kegiatan mesti ditambah. Harus lebih berkualitas, bukan berarti tidak berkualitas. Harus lebih baik lagi,†katanya kepada
Kantor Berita RMOLSumut melalui pesan tertulis.
Namun mengenai konsep, Ria Telaumbanua juga tidak mampu memberikan penjelasan lebih rinci.
“Nanti ada rapat kordinasi. Ini belum rapat,†pungkasnya.