Zulkifli sebagai petahana mengkalaim sudah didukung 28 DPW. Dradjad tokoh sentral PAN yang dikenal bersih, berani dan dekat dengan Amien Rais. Sementara Mulfachri yang sudah bertemu dengan para mantan ketum, disebut-sebut telah mendapatkan restu terutama dari Amien.
Analis politik dari Voxpol Center Reseach and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, selain merapat kepada pemilik suara, para bakal calon juga harus dapat restu dari Amien.
Punya bargaining, Amien masih salah satu faktor penentu di PAN termasuk siapa yang jadi ketum.
Dari tiga nama itu, bila dikerucutkan lagi, Pangi memprediksi bakal ada dua calon kuat, yaitu Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan dan Dradjad. Adapun Mulfachri yang dikenal sebagai orang dekat Zulhas, dia baru akan jadi calon kuat jika Zulhas tidak maju.
Dan berkaca dari sebelum-sebelumnya, tidak ada tradisi ketum menjabat dua periode di PAN. Amien Rais, Sutrisno Bachir dan Hatta Rajasa hanya satu periode menjabat ketum. Zulhas bisa terganjal pada poin ini.
Lanjut Pagi, Zulhas juga tidak berhasil menaikkan perolehan kursi di DPR RI. Dari 48 kursi pada Pemilu 2014, menurun menjadi 44 kursi hasil Pemilu 2019.
Lalu bagaimana dengan Dradjad, peluang Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN itu terbuka lebar. Dia adalah tokoh senior dan sentral di PAN, dekat dengan Amien dan terdepan membela tokoh reformasi itu.
"Kalau Dradjad, dari dulu tokoh sentral, dikenal sebagai ekonom dan orang yang menjaga idealisme. Dia berpeluang menjadi petarung kuat lawan Zulhas," demikian Pangi.
Selain Zulhas, Dradjad dan Mulfachri, caketum PAN yang disebut-sebut maju di Kongres adalah Asman Abnur (mantan Menteri PAN-RB) dan Bima Arya (Walikota Bogor). Sementara Hanafi Rais (Ketua Fraksi PAN di DPR) digadang-gadang menjadi sekjen.
BERITA TERKAIT: