Menurut Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid hukum reuni 212 ialah mubah dan bisa menjadi baik apabila diisi dengan hal kebaikan.
"Misalnya menganjurkan persatuan, persaudaraan, cinta tanah air dan menganjurkan untuk menaati hukum atau peraturan. Namanya juga silaturahmi," kata Zainut Tauhid melalui keterangan rilis yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (27/11).
Diharapkan, reuni tersebut tetap pada tujuan utamanya, yakni silaturahmi dan tak diisi dengan kegiatan yang tidak baik.
"Misalnya melakukan provokasi, memfitnah, menebarkan ketakutan, kebencian, dan mengadu domba. Maka reuni tersebut bisa menimbulkan dosa," terangnya.
Pada Reuni 212 nanti, Zainut menyakini acara tersebut akan diisi dengan kegiatan dan aktivitas kebaikan. Sebab bangsa Indonesia butuh suasana yang aman, sejuk, damai, dan kondusif.
"Bangsa Indonesia butuh suasana yang aman untuk melakukan konsolidasi kehidupan masyarakat setelah hampir satu tahun mengalami keretakan dan gesekan sosial akibat perbedaan pilihan politik selama masa pemilihan umum berlangsung," paparnya.
Dengan keyakinan tersebut, ia mengajak para tokoh agama serta tokoh masyarakat untuk ikut terlibat aktif merajut kembali persaudaraan kebangsaan dan membantu menciptakan situasi yang kondusif.
"Agar kehidupan masyarakat kembali normal, cair dan tidak ada ketegangan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: