Anggota DPR RI Rojih Ubab Maimoen Zubair mengatakan, guru honorer di Indonesia jumlahnya kurang lebih mencapai 250 ribu orang di seluruh indonesia, atau sekitar 50 persen dari jumlah tenaga honor k2.
"Para guru itu tetap mengabdi dengan loyalitas tinggi, walaupun banyak dari mereka yang tidak digaji dengan layak oleh pemerintah, sehingga kesejahteraan mereka pun cukup rendah," kata Rojih Ubab Maimoen Zubair, melalui keterangan tertulisnya, Senin (25/11), dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.Lebih lanjut, menurutnya banyak sekolah yang memberikan honor sebesar 15 persen dari dana BOS yang diterima untuk para guru honorer di sekolah tersebut.
"Padahal 15 persen dari dana BOS itu tidak cukup untuk dibagi-bagi kepada guru honorer di sekolah. Bahkan banyak sekolah yang masih berikan honor sebesar Rp 150.000 per bulan untuk guru honorer," ujar cucu Mbah Moen tersebut.
Masih kata dia, sebelumnya guru honorer K2 dijanjikan untuk diangkat menjadi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Namun janji itu sampai saat ini belum bisa dinikmati para guru.
"Banyak guru sekolah terkendala untuk mengikuti sertifikasi karena harus mendapatkan SK Gubernur. Padahal banyak gubernur yang tidak mau mengeluarkan SK dengan alasan pengangkatan guru dilakukan oleh kepala sekolah, bukan oleh pemerintah daerah," ungkap politikus PPP tersebut.
Ia berharap, Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nadiem Makarim, bisa lebih memperhatikan berbagai beban yang dimiliki para guru dan memberikan kesejahteraan yang sesuai dengan beban yang ada.
BERITA TERKAIT: