Luhut Kembali Jadi Menko Kemaritiman, Pengamat: Investasi China Bisa Makin Kuasai Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Jumat, 25 Oktober 2019, 08:50 WIB
Luhut Kembali Jadi Menko Kemaritiman, Pengamat: Investasi China Bisa Makin Kuasai Indonesia
Luhut dinilai punya hubungan kuat dengan investor China/Net
rmol news logo Terpilihnya kembali Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) sebagai Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi di Kabinet Indonesia Maju tak membuat kaget berbagai kalangan.

Pasalnya, Luhut dianggap sebagai perantara investor China. Bahkan, hubungan LBP dengan China dinilai banyak pihak sangat kuat.

Alasan tersebut lah yang memungkinkan LBP kembali ditunjuk untuk mengurus bidang Kemaritiman, yang di periode kedua Jokowi ini ditambah Investasi. Bisa jadi, tugas yang diemban Luhut memang untuk membuka peluang investor China berinvestasi di Indonesia.

"Saya kemarin sudah bilang, Luhut ini saya nggak suka, tapi secara realitas mungkin akan dipakai lagi. Nah betul kan? Karena mungkin sangat powerfull terhadap hal-hal yang misalnya hubungan dia dengan China itu kan sangat kuat," ucap Analis Politik dari Universitas Islam Indonesia (UII), Geradi Yudhistira, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (25/10).

Sehingga, kata Geradi, Presiden Joko Widodo memilih kembali LBP sebagai Menko Kemaritiman dan Investasi lantaran dia dianggap sebagai faktor penentu hubungan antara Indonesia dengan China. Peran LBP dianggap sulit diganti.

"Saya pikir dia berada dalam tone yang netral, bukan negatif atau positif. Dia menjadi faktor penentu hubungan antara Indonesia dengan China. Makanya dia dibilang powerfull dan susah untuk digantikan tugasnya sebagai menteri segala urusan," jelasnya.

Dengan terpilihnya LBP di Kemaritiman dan Investasi, Geradi menilai investasi maupun utang dari China akan semakin menguasai Indonesia.

"Bisa jadi dan sangat mungkin investor China makin banyak, dikit-dikit China. Mudah-mudahan nggak gitu lah. Tapi sangat mungkin terjadi," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA