Berbagai spekulasi pun muncul berkaitan dengan kengototan Gerindra. Salah satunya sebagai bargain untuk masuk dalam pemerintah.
Namun anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Habiburokhman buru-buru menyangkal tudingan tersebut.
"Ini kan nggak ada kaitan oposisi atau tidak, kita ini kan dalam format mencari pimpinan MPR," ujarnya di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10).
Habiburokhman menyebut Gerindra ingin ketua MPR menjadi sebuah tradisi baru. Bahwa kursi ketua MPR selalu dipegang orang-orang di luar koalisi pemerintah.
"Biasanya ketua MPR itu diberikan kepada lawan politik pada pemilu sebelumnya. Seperti Pak Taufik Kemas, Pak Amien Rais, Pak Zulhas, Pak Hidayat Nur Wahid jadi menciptakan keseimbangan," jelasnya.
Meski berharap semua selesai lewat musyawarah mufakat, Habiburokhman menegaskan Gerindra juga siap bertarung lewat voting.
"Kalau tidak tercapai ini kan berdasarkan tatib bisa juga lewat voting," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: