Pemindahan Ibukota Tidak Usah Jauh-jauh Ke Kalimantan, Ke Jonggol Saja

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Rabu, 28 Agustus 2019, 13:43 WIB
Pemindahan Ibukota Tidak Usah Jauh-jauh Ke Kalimantan, Ke Jonggol Saja
Fadli Zon/RMOL
rmol news logo Rencana pemindahan ibukota negara dari DKI Jakarta tidak harus jauh-jauh ke Pulau Kalimantan. Ibukota bisa saja dipindahkan ke wilayah sekitar Jakarta.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, salah satu wilayah potensial ibukota adalah Jonggol di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pemindahan ibukota ke Jonggol akan memakai pola split capital atau pemisahan pusat administrasi.

"Kalau Jonggol itu split capital, lebih mudah, infrastrukturnya tidak terlalu sulit, jalan sudah ada, lahan masih ada. Nah kalau split capital itu lebih mudah," ujar Fadli di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (Rabu, 28/8).

Fadli menyebutkan, pola split capital salah satunya dilakukan Malaysia ketika memisahkan ibukota di Kuala Lumpur dan Putra Jaya. Menurutnya, hal ini juga bisa diterapkan di Jakarta.

"Seperti halnya waktu Kuala lumpur dengan Putra Jaya, itu namanya split capital. Jadi bukan pindahkan ibukota, ibukota cuma jaraknya 25 Km kok yang namanya Putra Jaya," jelasnya.

Fadli menekankan, jika tidak banyak pertimbangan dan perencanaan yang baik. Rencana pindah ibukota dipastikan hanya menjadi angan-angan semata.

"Menurut saya ini nanti nih Presiden nanti ujungnya cuma jadi angan-angan aja, gitu loh," tukas politisi senior Gerindra ini.

Nama Jonggol sendiri bukan hal baru untuk menjadi ibukota. Pada era Presiden Soeharto, Jonggol sudah dibangun untuk pindahkan pemerintahan dari Jakarta. Hanya saja, rencana Soeharto urung terlaksana karena Indonesia dihantam krisis moneter pada tahun 1998. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA