Pernyataan itu keluar beberapa jam setelah pertemuan presiden terpilih Joko Widodo dengan Prabowo Subianto berlangsung hangat di fasilitas MRT Jakarta (Sabtu pagi, 13/7).
Sore harinya, Sandi sempat satu panggung dengan mantan Ketua TKN Jokowi-Maruf, Erick Thohir, di acara "Young Penting Indonesia", di Kemang Villlage, Jakarta Selatan, Sabtu (13/7).
"Pemerintahan ke depan butuh oposisi. Dan saya merasa terhormat bila diberi kesempatan dalam oposisi," ujar Sandiaga.
Beberapa jam kemudian, lewat akun twitter resminya (@sandiuno), ia menyatakan meski konsisten akan berada di pihak oposisi tetapi ia tetap siap menjadi mitra kritis dan konstruktif bagi pemerintah.
"Saya akan selalu siap menjadi mitra yang kritis dan konstruktif. Akan memberikan masukan-masukan, apalagi jika masukan tersebut mampu menghadirkan kesejahteraan untuk seluruh masyarakat dan menjadikan Indonesia yang adil dan makmur," jelas Sandiaga.
Ia percaya, dalam membangun bangsa, harus ada check and balance. Ada yang berkuasa dan ada yang memantau dan mengkoreksi segala kebijakan pemerintah.
"Saya akan tetap konsisten pada janji saya, bahwa saya akan menjadi mitra yang kritis dan konstruktif di luar pemerintahan, dan akan terus menjalankan program-program yang telah saya gagas sejak kampanye kemarin seperti Rumah Siap Kerja dan OK OCE," ungkap Sandi.
Ia juga berpesan agar perbedaan pilihan politik tidak memutus tali persahabatan dan persaudaraan antar sesama rakyat Indonesia.
"Contohnya saya dan Bro @erickthohir, kami telah bersahabat sejak lama. Perbedaan pilihan dalam politik tidak pernah membuat persahabatan kita sampai renggang," tulis Sandi.