Presiden berharap, pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung itu diharapkan tidak hanya memudahkan akses barang dan jasa ke Pelabuhan Internasional Bitung salah satu pintu ekspor impor bagi kawasan Indonesia bagian timur, namun juga mendukung sektor Pariwisata di Provinsi Sulawesi Utara khususnya di Pulau Lembeh.
"(Tol Mabit) akan mendukung keduanya, pariwisata dan industri. Pariwisata baru di Pulau Lembeh dan mendukung industri terutama industri perikanan dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung sebagai akses Pelabuhan. Ini akan men-trigger perekonomian di Bitung berkembang," kata Jokowi sapaan akrabnya saat meninjau pembangunan Tol Mabit sepanjang 39,9 km tepatnya, di Simpang Susun Airmadidi, Bitung, Sulut, Jumat (5/7).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang menampingi Jokowi dalam peninjauan itu secara terpisah mengatakan, untuk mendukung pariwisata di Pulau Lembeh, akan dibangun jembatan ke pulau tersebut yang akan dimulai tahun 2020.
"Nantinya, tol ini tidak hanya terkoneksi untuk pelabuhan dan KEK Bitung dan Tanjung Pulisan-Likupang saja akan tetapi juga untuk kawasan pariwisata Pulau Lembeh, yang dapat diakses melalui pelabuhan Bitung," kata Basuki dilansir dari laman
Setkab.
Akses tersebut, lanjut Menteri PUPR, berupa dibangunnya jembatan penghubung dari Pelabuhan Bitung ke Pulau Lembeh dengan panjang sekitar 1 km dengan kebutuhan anggaran Rp500 miliar untuk dimulai konstruksinya pada tahun 2020.
Tol Manado-Bitung dibangun dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan nilai investasi total Rp 6,19 triliun. Kehadiran tol pertama di Sulawesi Utara ini akan memangkas waktu tempuh Manado ke Bitung dan sebaliknya dari saat ini sekitar 90-120 menit, menjadi sekitar 30 menit. Selain itu, juga dapat mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas di jalan arteri yang sudah mulai mengalami kepadatan.
Jalan Tol Manado-Bitung memiliki dua seksi. Seksi 1 Ring Road Manado-Sukur-Air Madidi (14 km) dikerjakan oleh Kementerian PUPR dengan progres Seksi 1A (7 km) sudah mencapai 90,65 persen dan ditargetkan bisa selesai pada Oktober 2019 dan Seksi 1B (7 km) sudah rampung 100 persen dan ditargetkan beroperasi pada Oktober 2019.
Pendanaan pemerintah untuk konstruksi Seksi 1 sebesar Rp 3 triliun, merupakan dukungan pemerintah untuk meningkatkan tingkat kelayakan investasi jalan tol Mabit.
Sedangkan Seksi 2 Air Madidi-Bitung (25 km) dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasa Marga Manado Bitung yang terbagi Seksi 2A Air Madidi-Danowudu (11,5 km) progresnya 87,23 persen dan Seksi 2B Danowudo-Bitung (13,5 km) progresnya 19,37 pesen. Jalan tol ini memiliki lima Simpang Susun (SS) yaitu, SS Manado, SS Air Madidi, SS Kauditan, SS Danowudu dan SS Bitung.
BERITA TERKAIT: