"Saya lagi mengantar anak sekolah ke Amerika, dua minggu, tiba-tiba ada gerakan," ujar Rizal mengawali ceritanya di Kawasan Menteng, Jakarta, Minggu malam (30/6).
Gerakan yang dimaksudkan Rizal adalah kesepakatan enam DPD II Golkar Jakarta di kediaman dinas Bambang Soesatyo. Belakangan, dukungan ini dicabut.
Karena tanpa koordinasi itulah sehingga diartikan macam-macam seperti ada kudeta di tubuh Golkar Jakarta.
"Kejadian yang kemarin itu, saya dapat pesan WhatsApp dari berbagai kawan, apa di DKI ada kudeta?" bebernya.
Ketua Umum Golkar Jokowi ini menegaskan, Golkar Jakarta tegak lurus mendukung Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto.
"Kita mendukung Bapak Airlangga Hartarto sebagai ketua umum dan sebagai calon ketua umum," demikian Rizal.
BERITA TERKAIT: