Kapolri diminta menyelesaikan isu ketidaknetraan korps bhayangkara ini.
"Iya, (biar tidak liar) Kapolri harus turun tangan, karena sekecil apapun isu itu selama membawa nama korps, tentu akan menjadi persoalan besar," kata analis politik dari Telkom University, Dedi Kurnia Syah kepada redaksi, Senin (1/4).
Jika isu netralitas Polri tidak segera diredam, Dedi khawatir menjadi problem sendiri mengingat masa pencoblosan 17 April nanti yang rawan terjadi gesekan antar loyalis dua kubu pendukung.
"Ini masa-masa rawan terjadi
chaos loyalis antar kubu," kata Dedi.
Kapolri, lamjut Dedi, tinggal membuktikan tudingan yang menurutnya tidak ada dasarnya itu. Namun demikian, jika benar korps baju cokelat turut campur tangan dalam politik praktis, Direktur Pusat Studi Demokrasi dan Partai Politik ini menyayangkan Kapolri tidak bisa menjaga marwah kepolisian.
Sore ini, di Polda Jabar, AKP Sulman Aziz sudah mencabut pernyataannya itu. Dia mengaku emosi sehingga melakukan kesalahan saat jumpa pers di Jakarta. katanya, dia amosi karena dipindahtugaskan dari jabatan sebagai Kapolsek.
BERITA TERKAIT: