JK mengkritik pembangunan kereta ringan light rail transit (LRT) Jabodebek yang dinilai tidak efisien. Biaya pembangunan moda transportasi melalui rel melayang (elevated) itu mencapai Rp. 500 miliar per kilometer.
Pengamat politik dari IndoStrategi Arif Nurul Imam mengatakan, kritikan JK terhadap pemerintahannya sendiri sangat erat kaitannya dengan arah politiknya ke depan. Terlebih, latar belakang JK sebagai politisi senior.
"Ingat, JK itu politisi senior dan ulung," kata Arif saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (16/1).
Terakhir, rekam jejak politik JK dapat dilacak pada kontestasi Pikada DKI Jakarta 2017 yang memiliki sikap
double standard.
"Dalam berbagai perhelatan politik seperti Pilkada DKI, dia kadang berseberangan dengan Presiden Jokowi dengan main dua kaki," tuturnya.
Lebih lanjut, Arif menduga sikap kritis JK terhadap pemerintahan Presiden Jokowi ditunjukkannya dengan bermanuver pada kasus proyek LRT Jabodebek.
"Boleh jadi dia main dua kaki dalam Pilpres kali ini," tutupnya.
[rus]