Menurut Sandi, kehadiran pasangan capres-cawapres 'guyonan' ini sebagai tanda realita dalam politik modern saat ini, dan menjadi koreksi untuk dirinya.
"Bagi saya ini fenomena nyata, dan ini koreksi buat kami pasangan calon, berarti mereka belum bisa menjawab tuntutan yang diinginkan masyarakat," ungkap Sandiaga, Minggu (6/1).
Kemunculan pasangan capres dan cawapres fiktif Nurhadi-Aldo kian ramai diperbincangkan. Beberapa pekan terakhir, para pengguna media sosial mungkin sulit menghindar dari pasangan calon presiden bernama Nurhadi-Aldo.
Sekilas, poster yang tersebar, Nurhadi-Aldo tampak seperti pasangan politikus yang sungguh-sungguh ingin memikat para pemilih: dua pria setengah baya bersongkok, dengan nama partai dan slogan kampanye.
Guyonan politik yang ditawarkan pasangan fiktif Nurhadi-Aldo di lini masa media sosial. Hal tersebut membuat Sandiaga penasaran bahkan ingin bertemu dengan pasangan 'guyonan' tersebut.
"Saya juga pingin ketemu sama Nurhadi-Aldo, temennya Faldo Maldani bukan?," demikian Sandi.
[jto]
BERITA TERKAIT: