"Jangan sampai pihak sana (kubu Jokowi-Ma'ruf) kehabisan bahan untuk menunjuk-nunjuk orang malah menciptakan hoax yang berisi tuduhan hoax pada Bang Sandi. Ini yang saya kira politik pecah belah, devide et impera ala kolonial," jelas Faldo Maldini, juru bicara BPN Prabowo-Sandi saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (14/12).
Menurutnya, Sandi justru ingin menunjukkan pesan persatuan kendati dirinya mendapat penolakan dari pedagang.
"Pesannya jelas pesan persatuan. Bang Sandi tidak marah, malah memeluk dan menganggap bapak pedagang yang menolak kedatangannya itu sebagai sahabat. Ini kan contoh yang bagus dalam demokrasi," kata Faldo.
Faldo yang juga wakil sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) itu menilai sosok pemimpin semestinya merangkul semua kalangan dan tidak memecah belah. Apalagi sampai menumbuhkan rasa saling curiga hanya demi Pilpres 2019.
"Kita butuh kepemimpinan yang merangkul dan tidak pecah belah. Saya duga ada yang menikmati pertikaian-pertikaian kita layaknya pihak kompeni Belanda dulu," imbuhnya.
[wah]
BERITA TERKAIT: