Jurubicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Suhendra Ratu Prawiranegara menilai dukungan tersebut tidak memberi jaminan bahwa pemilih PAN di Kalsel akan satu komando dengan DPW PAN.
“Kan pemilu di Indonesia adalah
one man one vote. Tidak ada jaminan seorang ketua parpol di daerah bisa membuat pemilih (warga) untuk memilih calon tertentu,†ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis (13/12).
Namun demikian, secara etika politik, sikap PAN Kalsel yang dipimpin Muhidin tidak patut. Sebab, PAN sudah sudah secara resmi mengusung Prabowo-Sandi sebagai capres dan cawapres.
“Akan lucu jika organ partai di daerah mengeluarkan sikap politik dan statemen yang berbeda dari sikap DPP,†sambungnya.
Dia menduga bahwa sikap itu merupakan bagian dari manuver pengurus daerah yang tentu memiliki motif khusus. Apalagi, pernyataan sikap itu muncul dadakan.
“Seketika itu juga menjadi pemberitaan secara nasional,†kata Suhendra.
Dia kemudian membandingkan dengan dukungan PPP Humphrey Djemat kepada Prabowo-Sandi. Dukungan itu muncul karena ada dualisme dalam organisasi parpol mereka.
“Saling tidak aku mengakui antar internal kepengurusan mereka. Walau ada juga elemen PPP Khittah yang juga mengambil sikap dukungan berbeda dengan DPP Pimpinan Rohamurmuzzy, mendukung Prabowo Sandi,†demikian Suhendra.
DPP PAN telah mencopot Muhindin sebagai Ketua DPW PAN Kalsel. Pencopotan dilakukan setelah DPP PAN mencari tahu alasan Muhidin mendeklarasikan dukungan ke Jokowi-Ma’ruf.
[ian]
BERITA TERKAIT: