Sudirman Said: Korupsi Marak Karena Check And Balance Lemah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Sabtu, 01 Desember 2018, 11:12 WIB
Sudirman Said: Korupsi Marak Karena <i>Check And Balance</i> Lemah
Sudirman Said (dua dari kanan)/RMOL
rmol news logo . Maraknya tindak pidana korupsi di Tanah Air menjadi ancaman besar bagi bangsa.

Sekitar lima pimpinan lembaga tinggi negara, 229 anggota DPR/DPRD, 29 menteri/kepala lembaga, 91 kepala daerah dan 30 penegak hukum terkena kasus korupsi

Politisi Partai Gerindra, Sudirman Said menilai maraknya korupsi akibat lemahnya check and balance dari lembaga negara.

"Kita sedang mengalami pengendoran check and balance," ujar mantan Menteri ESDM itu dalam diskusi dengan "Masih Bisakah Berantas Korupsi?" di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (1/12).

Menurut Sudirman, lemahnya check and balance karena lemahnya fungsi kepemimpinan.

"Sentralistik, feodalistik, menimpa leadership kepemimpinan nasional hari ini," kata dia.

Sudirman menilai perlunya penguatan kembali atau check and balance pada institusi negara agar formula baru dapat ditemukan untuk pengentasan korupsi.

"Jadi menurut saya akan ketemu format baru jika mekanisme check and balance dijaga kuat," tutupnya. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA