Mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier menjelaskan kebijakan yang membolehkan pemodal asing berinvestasi di bidang usaha yang tergolong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) itu sangat kontroversial dan cenderung liar.
"Paket kebijakan ekonomi XVI ini memang paling kontroversial. Kalangan ekonom menyebut ini sebagai paket yang radikal, liar, dan tidak masuk akal," ujar Fuad dalam diskusi bertema "Membangun Indonesia atau Membangun di Indonesia?" di media center Prabowo-Sandi, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Menurut dia, latar belakang pemerintah melepas puluhan bidang usaha yang masuk daftar negatif investasi (DNI) untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mendatangkan mata uang asing, menjaga kurs rupiah, agar pertumbuhan ekonomi terangka tidak akan efektif.
Ia menilai seharusnya pemerintah memperjuangkan pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam negeri, bukan melepas agar pemodal asing berinvestasi.
"Ini lebih berbahaya dan paham radikal di 41 Masjid. Karena memang menyangkut seluruhnya (ekonomi bangsa)," pungkasnya.
[nes]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.