Demikian dikatakan pengamat politik, Rocky Gerung usai mengisi seminar nasional di Universitas Islam Syarif Hidayatullah, Ciputat, Senin (12/11).
"Ya, itu menunjukkan politik kita tidak mampu untuk mengabstraksikan soal. Sehingga timbul kata-kata yang, atau istilah-istilah yang dangkal dan itu konyol saja," kata Rocky.
Dikatakan Rocky, jika Genderuwo dikaitkan dengan simbol-simbol magis dan klenik maka sangat jauh maknanya.
"Ide nggak mungkin diucapkan kalau ditutup dengan simbol-simbol yang sebetulnya klenik. Demokrasi bukan urusan klenik, tapi urusan mengolah rasio tuh," cetus Rocky.
Statement yang diucapkan Jokowi, tambah Rocky, hanyalah kata-kata atau kalimat yang dianggap tidak bermutu.
"Artinya dia kehilangan kemampuan untuk menemukan kalimat bermutu. Itu saja," tandasnya.
[lov]