Lieus Sungkharisma: Politisi PDIP Charles Honoris Ahistoris

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Sabtu, 10 November 2018, 06:55 WIB
rmol news logo . Tokoh masyarakat Tionghoa dan Ketua Pelaksana Rumah Aspirasi Prabowo-Sandi, Lieus Sungkharisma mengatakan, politisi PDIP, Charles Honoris yang meminta pemerintah Indonesia untuk mengkaji ulang hubungan dengan Arab Saudi ahistoris.

"Permintaan itu bukan saja sangat emosional, tapi juga menunjukkan Charles Ahistoris tidak ngerti sejarah," kata Lieus kepada Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Jumat, (9/11).

Pada Oktober lalu, Charles meminta pemerintah Indonesia mengkaji ulang hubungan diplomasi dengan Arab Saudi, terlebih menyangkut pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

"Pemerintah harus mengkaji ulang hubungan kerjasama dengan Arab Saudi, khususnya terkait pengiriman buruh migran Indonesia melalui MoU," kata Charles selaku anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP.

Ditambahkan Lieus, Charles bahkan meminta perjanjian TKI dengan Arab Saudi dibatalkan dan mendorong pemerintah untuk menerapkan kebijakan moratorium yang sudah pernah diterapkan pada tahun 2015 lalu.

"Saya mendorong agar moratorium terhadap 21 negara yang pernah diterapkan pada pemerintahan Jokowi di tahun 2015 yang lalu agar diterapkan kembali, sehingga tidak ada lagi pengiriman buruh migran Indonesia ke negara negara yang perlindungan terhadap hak asasi manusianya masih lemah," ujar Charles.

Atas pernyataan Charles itu, Lieus menyebut permintaan itu sangat emosional dan menunjukkan yang bersangkutan tidak paham sejarah.

"Indonesia itu punya hubungan historis yang sangat panjang dan tidak bisa dihilangkan begitu saja. Jangan karena satu dua kasus lalu kita dengan emosional menyikapinya," ujar Lieus.

Bahkan, kata Lieus, saat ini dia tengah mengadvokasi TKW asal Banyumas yang tidak ditanggapi pemerintah hingga saat ini.

"Saya sedang mengurus Shinta, TKW asal Banyumas yang sudah empat tahun lumpuh di Taiwan sedang pemerintah tidak juga menolong dan membawanya pulang," pungkasnya. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA