"Ini yang pertama di Indonesia. Ini merupakan wadah yang sangat cerdas," ujar pengamat politik Hedri Satrio dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta, Minggu (21/10).
Hendri menyebutkan angka swing voters atau pemilih abu-abu di Indonesia masih cukup tinggi. Sebelum dua calon presiden mengumumkan pendampingya di Pilpres 2019, kata Hendri, angka swing voters berada pada 30 persen lebih dari jumlah penduduk memiliki hak pilih.
"Tetapi kemudian angka ini menurun seriring calon presiden menentukan cawapres, dengan pembagian angka ini 19,4 persen belum menentukan, 9,7 persen merahasiakan dan mengaku golput 1,4 persen," jelasnya.
Hendri menambahkan bahwa swing voters inilah yang akan menjadi rebutan tim sukses dalam kampanye. Pasalnya, dengan memegang sepertiga atau 10 persen dari jumlah pemilih abu-abu itu maka suara di Pilpres akan aman bagi pasangan calon.
"Ini artinya perkumpulan ini akan menjadi kunci kemenangan capres kalau bisa mengarahkan pilihan dari swing voters," tukasnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: