"Itu analisanya harus dilakukan oleh pihak keamanan (polisi). Kalau tembus ke tembok berarti terjangannya juga kuat. Dan tembok di DPR juga perlu dianalisa juga. Masa serapuh itu gitu loh temboknya," kata Bamsoet saat ditemui di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Jumat (19/10).
Hasil penyelidikan dan penyisiran kepolisian, sejak Senin (15/10) hingga Kamis (18/10), ada enam peluru yang tertembak ke enam ruangan di Gedung DPR RI, melihat dari jumlah lubang yang ditemukan. Namun, dari enam lubang, baru lima proyektil yang ditemukan.
Bamsoet, sapaan khas Bambang Soesatyo menekankan bahwa baik lapisan film dan penguatan tembok baru sebatas usulan. Itu pun baru bisa terealisasi jika aparat kepolisian memutuskan demikian.
"Itu baru usulan, tapi sepenuhnya kami kembalikan kepada pihak keamanan, karena itu bukan otoritas dari DPR. Kami hanya ingin bekerja dalam suasana yang tidak waswas dalam suasana aman," demikian Bamsoet.
[jto]
BERITA TERKAIT: