"Saya kira terlalu berlebihan. Ini menimbulkan ketakutan baru di tengah masyarakat. Tapi DPR hanya membentengi diri dengan kaca anti peluru," kata Peneliti senior dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus kepada Kantor Berita Politik RMOL, kemarin (Kamis, 18/10)
Ketua BURT DPR Anton Sihombing sebelumnya menerangkan, dia mendukung usulan Ketua DPR Bambang Soesatyo yang meminta ruang kerja anggota DPR dipasangi kaca film antipeluru. Terlebih, benda tersebut sudah digunakan di sejumlah gedung pemerintahan.
Lucius menegaskan, mestinya DPR segera mengundang semua pihak terkait, dalam hal ini Sekretariat Negara (Setneg), Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin), serta pengelola Gelora Bung Karno (GBK) untuk membicarakan tentang relokasi tempat latihan tembak itu. Sebab, nyawa manusia sudah terancam.
"Mestinya di sisi itu DPR bicara. Mengundang pihak terkait dan mencari jalan keluarnya, misal jika memang masalah lokasi lapangan tembak terlalu dekat dengan DPR lalu mengganggu, boleh saja. Jalan keluar seperti ini yang perlu dilakukan," demikian Lucius.
[jto]
BERITA TERKAIT: