Menjelang Pemilu serentak 2019, dugaan impor beras itu untuk meng-cover biaya kampanye mulai muncul dari berbagai kalangan.
"Akhirnya larinya kan dikaitkan buat cost politik. Jadi saya kira jangan sampai ada dugaan itu ke pemerintah kita," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR, Michael Wattimena kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (22/8).
Menurut Anggota DPR Fraksi Demokrat itu, sudah sepatutnya antara Kementan, Kemendag dan Bulog untuk duduk bersama membahas masalah ini dan melakukan sinkronisasi data.
"Data dari Kementan dan Bulog gudangnya penuh, jadi harus duduk bersamalah dengan Kemendag juga jangan ada yang merasa menang atau kalah di situ," bebernya.
Dia menyebutkan jika pemerintah tidak bisa duduk bersama dan membuktikan secara detail alasan logisnya impor beras itu maka tudingan yang mengarah ke Pemilu 2019 terus terjadi.
"Apalagi ini mau 2019 kan lucu kalau beras surplus tapi pemerintah malah impor, akhirnya mengarah buat cost politik kan," tandas Michael Wattimena. [rus]
BERITA TERKAIT: