Pun juga menjadi bahan pergunjingan dan konflik di partai politik pendukung maupun lawan Prabowo-Sandi.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono geram atas
keukeuh-nya politisi Partai Demokrat, Andi Arief terkait mahar yang diduga diberikan kepada PKS dan PAN.
Menurut Arief hanya orang yang kurang pengetahuan dan salah makan obat yang terus mempermasalahkan mahar.
"Tidak Ada itu satu kata pun dalam UU Pemilu kata mahar, kan sudah dijelaskan sama Sandi bahwa uang Rp 1 triliun itu sebagai biaya kampanye," ujarnya dalam keterangan tertulis yang Jumat (17/8).
Arief menyarankan sebaiknya Wasekjen Partai Demokrat membaca kembali UU Pemilu, apakah ada kata mahar? Tidak ada.
"Memang mau kawin apa pakai mahar-maharan. Mahar itu cuma bahasa politik yang dibuat oleh Andi Arief karena kecewa AHY tidak di jadikan cawapres, padahal sudah jelas kok AHY itu legowo dan sangat sportif sekali," tegasnya.
Dari sikap AHY jelas dia jauh lebih matang dalam politik dibandingkan Andi Arief, walau AHY itu terbilang debutan baru.
"Nah kawan Andi Arief tolong sadar dan insaf dong nanti kamu cuma diketawain aja," tutupnya.
[jto]