Sekjen Majelis Nasional KAHMI Asrul Kidam menjelaskan silaturahmi itu tergolong aneh. Mengingat, kedua bakal capres dan cawapres itu paling gemar mengkritik pemerintah. Mulai dari kemiskinan, lapangan kerja sulit, utang menumpuk, hingga kebangkrutan BUMN di depan mata.
Menurut Asrul keanehan itu lantaran Prabowo dan Sandi meminta masukan dan restu untuk maju Pilpres.
"Tapi, kok datang ke rumah JK , minta nasehat. Ini contoh pemimpin yang pagi-sore," ujarnya.
Asrul menambahkan jika Prabowo-Sandi ingin meminta masukan dan nasehat pastinya bukan pada pihak yang pernah dikeritk, melainkan mengundang para pakar. Termasuk menemui kelompok masyarakat.
Oleh karena itu, ia ragu Prabowo-Sandi bisa memimbin Indonesia ke jalan yang lebih baik.
"(Harusnya ke pakar) sehingga bisa mendapatkan masukan dan solusi terhadap berbagai persoalan rakyat," pungkas alumni HMI Cabang Medan itu. [nes]
BERITA TERKAIT: