"Jumlah pendaftar baru mencapai 3090 orang dengan 2586 orang yang telah disetujui sebagai pemilih. Ini masih sangat rendah dibandingkan dengan potensi lebih dari 7000 orang yang tercantum dalam DPSLN," ujar Co-Founder Alifuru Social and Enviromental Impact Organisation Based in Western Australia, Galt Leatemia melalui siaran persnya, Minggu (5/8).
GWJ di Perth, kata dia, telah berusaha membantu meneruskan sosialisasi program PPLN semampu mungkin.
Di antaranya dengan menyebarluaskan informasi pendaftaran pemilu, meminta masyarakat Indonesia peduli dan mau mendaftar, dan memberi kesempatan kepada PPLN untuk datang membuka tempat pendaftaran dalam kegiatan sosial yang diselenggarakan di kalangan masyarakat Indonesia di Perth.
"Namun calon pemilih yang bertempat tinggal di luar metropolitan Perth belumlah secara optimal terjangkau," ungkap Galth.
Dengan rendahnnya jumlah pendaftar, menurutnya, ini menjadi tantangan besar bagi PPLN Australia Barat untuk bekerja berburu dengan waktu meningkatkan jumlah suara.
Dia menyarankan satu yang mungkin bisa dilakukan, adalah memperpanjang masa pendaftaran dan menggalakkan bekerja-sama secara aktif dengan organisasi atau kelompok kemasyarakatan Indonesia, untuk membantu mendata dan menghubungi calon pemilih yang belum mendaftar di lingkungan masing-masing.
"Dengan demikian diharapkan pendaftar dapat meningkat sesuai yang ditargetkan," pungkasnya.
[fiq]