Hal ini menimbulkan banyak tanggapan, salah satunya dari Politisi PDIP Eva Kusuma Sundari. Ia mengatakan, partainya menunggu pengumuman resmi dari Jokowi. Baginya, siapapun cawapres berhak dipilih oleh Jokowi.
"Tiap orang berhak dipilih dan dipilih. Gak mau spekulasi. Tunggu aja pengumuman Presiden," kata Eva saat dihubungi, Sabtu (14/7).
Partai berlambang banteng moncong putih ini sendiri tak masalah jika mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut memilih cawapres dari latar belakang apapun. Misalnya tokoh agama, militer dan sebagainya.
"PDIP serahkan sepenuhnya ke Presiden karena dia yang paling tahu kebutuhan untuk jadi pasangannya," tukas anggaota DPR ini.
Diketahui, dalam survei cawapres Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) nama Said Aqil masuk posisi teratas bersama Mahfud MD dan Sri Mulyani. Survei itu memiliki responden elite, pembuat opini atau
opinion leader dan media massa pemilih nasional. Penilaian survei berdasarkan penilaian kapabilitas, integritas, empati, akseptabilitas, kontinuitas.
Mahfud MD di posisi pertama 7,2 persen, Sri Mulyani di posisi kedua 7 persen, Said Aqil menempati posisi ketiga dengan skor 6,3 persen, lalu Airlangga Hartarto di posisi keempat 6,1 persen dan TGB Zainul Majdi 6,1 persen.
[fiq]
BERITA TERKAIT: