Termasuk dengan Partai Demokrat yang sudah mensyaratkan lima poin kontrak politik bagi pencalonan capres maupun cawapres.
"Saya kira kami sangat terbuka," tegasnya usai acara Halfah Idul Fitri 1439 Hijriah yang diselenggarakan oleh Aula Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia (DDII) di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (14/7).
Mantan Danjen Kopassus ini mengaku, pihaknya sangat ingin menggalang koalisi yang besar untuk memenangkan Pilpres tahun 2019. Sebab kata dia, negara saat ini tengah dalam keadaan kritis.
"Ekonomi kita rapuh, tapi elit kita tidak mau sadar, tidak mau mengakui bahwa ekonomi kita sedang rapuh," tambahnya.
Kondisi ekonomi bangsa yang rapuh itu dijelaskannya, terjadi karena kekayaan Indonesia yang begitu melimpah justru tidak 'tinggal' di dalam negeri.
"Saya ingin menggalang persatuan yang besar. Saya ingin komunikasi dengan semua pihak, semua partai, semua anak bangsa harus kompak bersatu," tandas Prabowo.
Koalisi partai non pemerintah yang besar ditekankan capres dari Gerindra ini sangatlah penting, demi untuk memenangkan ajang pesta rakyat lima tahunan itu. Sebab, dirinya ingin negeri ini mampu bersaing dengan negara lain di segala bidang, utamanya bidang ekonomi.
Pasalnya, lanjut Prabowo, di tengah persaingan ekonomi yang begitu keras, semua negara tentulah mengutamakan kepentingan nasional mereka sendiri.
"Kita melihat Amerika sedang melaksanakan perang dagang melawan Tiongkok. Ini pasti berakibat kemana-mana. Kita lihat semua negara lagi memikirkan bagaimana memperkuat dirinya sendiri. Jadi ini sangat-sangat rawan kalau Indonesia tidak memperkuat dirinya sendiri," demikian Prabowo.
Sebelumnya, saat memberikan sambutan di peluncuran buku istrinya, Minggu (8/7) lalu, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan kriteria capres-cawapres yang ideal.
Pertama, kata dia, duet itu harus saling melengkapi. Yang bisa membangun keharmonisan. Bisa bekerja sama di saat suka maupun duka. Kedua saling menguatkan. Karena di satu saat akan dicaci dan di waktu lain akan dipuji.
Kriteria lain, capres-cawapres harus memiliki kecakapan memimpin. Serta tangguh dalam berdiplomasi.
"Juga harus memiliki rasa kuat dan sabar serta terus bekerja. Yang juga penting, Presiden harus kuat sabar tegar dan yang penting terus bekerja apapun yang dikatakan oleh orang show must go on," ujar SBY.
[fiq]
BERITA TERKAIT: