"Dalam pertemuan ini, saya juga mengangkat isu soal Palm Oil dengan Menlu Stefanus. Kita telah membaca approve draft of the trialogue dan prihatin bahwa draft itu mengandung potensi tinggi diskriminasi terhadap minyak kelapa sawit," ungkap Retno di Ruang Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Selasa (3/7).
Retno mengungkapkan pihaknya dengan Stefanus akan terus membahas terkait isu minyak kelapa sawit, hingga menghasilkan solusi dan adanya keuntungan antara Belanda dan Indonesia.
Retno akan terus berupaya guna menjamin tidak adanya lagi adanya diskriminasi kelapa sawit dengaj terus berdialoh dengan Uni Eropa (UE) termasuk dengan Belanda.
Pasalnya, UE merevisi kebijakan pembatasan minyak sawit yang akan dilakukan pada 2021 sementara produk lainnya akan berlaku pada 2030, karena hal tersebut Indonesia menganggap Eropa melakukan diskriminasi minyak kelapa sawit.
"Saya berbicara dengan Stefanus bahwa kita akan terus membahas bekerja sama win win solution. Bagi Indonesia, kita akan terus bekerja demi menjamin bahwa tidak ada lagi diskriminasi terhadap minyak kelapa sawit. Dan kita sepakat untuk berdiskusi dengan EU on this issue," ujar Retno.
[nes]
BERITA TERKAIT: