Menteri luar negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menyatakan KBRI Damascus terus memantau lokasi konflik dari kemungkinan adanya WNI.
Menurutnya bukan hanya KBRI Damascus, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan KBRI di wilayah Timur Tengah dan juga KBRI di kawasan Eropa dan Amerika Serikat terkait potensi WNI menjadi korban serangan.
"Perlu saya sampaikan bahwa ribuan WNI tinggal di Suriah. Tadi pagi saya sudah koordinasi dengan duta besar diseluruh dunia terutama di Damaskus, duta besar di wilayah Timur Tengah dan Dubes Eropa serta Dubes Washington D.C. Kita pantau terus situasi seperti apa dan WNI itu prioritas," ujar Retno Marsudi saat peluncuran aplikasi Safe Travel, Central Park, Jakarta Sabtu (14/4).
Rertno juga sangat menekankan prioritas keamanan ditujukan bagi para wanita dan anak-anak yang berada di daerah konflik tersebut.
"Semua pihak menahan diri dan menjunjung tinggi Piagam PBB yang mengedepankan perdamaian dunia. Sekali lagi proteksi pada masyarakat wanita dan anak-anak jadi prioritas sekarang," tutupnya.
Sebelumnya, Amerika Serikat dan sekutunya melepaskan pemboman pada Sabtu dini hari sebagai pembalasan atas dugaan serangan kimia oleh pemerintah Assad di kota Douma, 10 kilometer dari Damaskus, pekan lalu.
[nes]
BERITA TERKAIT: