Penasihat ekonomi Soeharto kala itu, Prof. Steve Henke, mengatakan, Soeharto tahu bahwa dirinya ingin dijatuhkan oleh kekuatan besar dengan menggunakan tangan International Monetary Fund (IMF).
Pernyataan Steve Henke itu disampaikan untuk menjawab pertanyaan Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
"Peran IMF dalam krisis keuangan Asia atas perintah Presiden AS Bill Clinton untuk mendestabilisasi Indonesia dan menjatuhkan Soeharto," tulis Prof. Henke lewat akun Twitternya
@Steve_henke menjawab pertanyaa Fadli Zon yang juga disampaikan lewat akun Twitter
@faldizon.
Fadli Zon kembali membalas twit itu.
"Terima kasih banyak Prof. Jadi IMF adalah alat politik untuk memperburuk krisis ekonomi sebagai pengkondisian untuk perubahan regim di Indonesia," tulisnya.
Prof. Henke membenarkan. Katanya, AS dan IMF berusaha menjatuhkan Soeharto dan mereka berhasil.
"Sebagai kepala penasihat, saya bertemu dengannya (Soeharto) setiap malam. Dia tahu benar permainan besar apa yang sedang terjadi," jawab Prof. Henke lagi.
Pada tanggal 15 Januari 1998, Soeharto menandatangani Letter of Intent (LOI) di hadapan Managing Director IMF Michel Camdessus yang melipat kedua tangannya di dada, memperlihatkan sikap sebagai penguasa.
[dem]
BERITA TERKAIT: