Prabowo Kena Hoaks Stroke

Dikabarkan Tak Akan Nyapres

Kamis, 01 Maret 2018, 11:05 WIB
Prabowo Kena Hoaks Stroke
Prabowo Subianto/Net
rmol news logo Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diterpa kabar bohong alias hoaks. Eks Danjen Kopassus itu dikabarkan tak akan nyapres karena sudah terserang stroke tiga kali. Gerindra buru-buru menepis kabar tersebut. Hoaks sengaja dimunculkan karena Prabowo adalah kandidat terkuat yang bisa mengalahkan Jokowi.

Kabar mengenai Prabowo ini pertama kali muncul di jagat Twitter awal pekan kemarin. Namun jadi sorotan media setelah akun Twitter resmi Gerindra menepis kabar tersebut. Isu pertama kali disebar di linimasa oleh akun tak jelas (anonim) bernama Daulat yang beralamat di @DaulatDalimunte. Akun ini punya 1.900 pengikut. Di bionya, tertulis "tsunami fitnah di era ra genah."

Dalam kicauannya, Daulat mengaku baru saja mengobrol dengan seorang pendeta yang kebetulan dekat dengan keluarga Prabowo. Dia bilang, salah satu topik yang diobrolkan adalah sikap keluarga besar Prabowo yang sepakat meminta Prabowo tidak nyapres lagi. Apa pertimbangan keluarga? "Prabowo dapat sehat dan selamat saja sudah sangat kami syukuri. Keluarga tidak ingin kehilangan Prabowo hanya gara-gara beliau maju capres," cuit @ DaulatDalimunte, menirukan omongan si pendeta, yang menurut dia adalah anak angkat dari Chris Sey Temu.

Dia menambahkan, keputusan keluarga sangat logis. Karena kondisi kesehatan Prabowo tidak fit setelah mengalami stroke 3 kali. Stroke pertama terjadi tak lama setelah Pilpres 2014. Karena serangan itu, Prabowo mesti bolak-balik ke Jerman untuk penyembuhan. Setelah itu, Prabowo juga kena stroke lagi hingga dua kali. "Dikhawatirkan jika beliau jadi capres, nanti bakal kena stroke lagi dan berakhir dengan fatal. Keluarga besar tidak ingin kehilangan Prabowo," kicaunya. Karena itu, dia bilang, kalau ada kader yang ngotot mendorong Prabowo nyapres lagi sebaiknya berpikir ulang.

Sehari kemudian, akun Twitter dan Facebook resmi Gerindra mengklarifikasi tuduhan tersebut dalam bentuk video. Gerindra menilai isu itu sengaja dibuat untuk menggiring opini bahwa Prabowo cukup jadi 'king maker' dan bukan capres. "Isu ini adalah 100% #HOAX. Kebugaran, kesehatan beliau masih prima. Dengan jadwal kegiatan sehari-hari yang sangat padat, beliau tetap menjalankannya tanpa mengeluh apapun. Bahkan beliau sering mengatakan bahwa 'usia saya boleh saja tua, tapi fisik dan semangat saya tidak kalah dengan kalian para pemuda'," ungkap @Gerindra.

Gerindra menyebut isu ini sengaja dibangkitkan lawan politik Prabowo karena Prabowo dianggap sebagai kandidat terkuat yang bisa mengalahkan Jokowi di Pilpres 2019. Gerindra menegaskan isu ini tidak akan membuat semangat mereka kendor. "Badai isu #HOAX seakan terus menerpa, tapi Partai Gerindra beserta seluruh kader tidak akan gentar ataupun mundur satu langkah pun! Salam Indonesia Raya!" tutupnya. Akun ini juga menunggah foto Prabowo saat menerima kunjungan Dubes Qatar di kediamannya, Hambalang.

Senada disampaikan politisi Gerindra, Desmond J Mahesa. Dia bilang, hoaks tersebut sengaja dimunculkan oleh orang yang tidak suka dengan Prabowo. Isu tersebut sebagai pembusukan politik menjelang Pilpres. Dia menegaskan, Prabowo tidak pernah terkena serangan stroke. Dan sampai saat ini kondisi Prabowo dalam keadaan sehat walafiat. "Baru kemarin sore beliau telepon saya. Menanyakan kabar dan soal perpolitikan terkini. Beliau sehat-sehat saja," kata Desmond saat dikontak Rakyat Merdeka, tadi malam.

Malah, menurut dia, di usia yang menginjak 66 tahun sekarang, Prabowo tampak lebih muda. "Berat badannya lebih ideal, wajah lebih segar dan lebih ganteng," puji Desmond.

Anggota Komisi III DPR ini tak heran dengan kemunculan hoaks tersebut. Mengingat Pilpres makin dekat. Makin dekat Pilpres akan makin banyak pembusukan yang diarahkan kepada Prabowo. Seperti isu pelanggaran HAM dan lain-lain. Apalagi, menurut dia, ada orang yang menghalalkan segala cara dalam berpolitik.

Apakah akan melapor ke polisi? Desmond masih pikir-pikir. Dia bilang tak ingin membuang tenaga, mengingat kepolisian terkesan hanya menangkap penyebar hoaks yang hanya menyerang pemerintah. "Kami percaya rejeki, jodoh, maut sudah ada yang mengatur. Walaupun ada pembusukan kami anggap sebagai cobaan dan semoga membawa berkah. Dengan dianiaya semoga diangkat derajatnya. Ngapain juga harus melayani," tuntasnya.

Senada disampaikan Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria. Dia bilang, kondisi kesehatan Prabowo masih prima dan layak terjun dalam Pilpres 2019. Kata dia, Prabowo menjalani hidup sehat dengan tidak merokok, olahraga dan dan diet teratur. Sehari-hari Prabowo bangun pagi, dilanjutkan dengan salat Subuh dan berolahraga. Hasilnya terlihat dengan badannya yang makin langsing. "Pak Prabowo semakin bijak dan semakin matang sebagai negarawan. Tak ada halangan untuk nyapres," kata Riza, kemarin. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA